LAPORAN
PERJALANAN KEGIATAN OUTDOOR LEARNING
DI BALI
disusun
sebagai bentuk pertanggungjawaban tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas
VIII
oleh
:
Sons
Bima Nusantara (VIIIB/19)
SMP NEGERI 3 PURWOREJO
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
(berisi foto-foto)
Kata Pengantar
Beribu
kata syukur saya haturkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya
yang telah diberikan, dicurahkan, dan disemaikankan-Nya kepada saya, sehingga
saya dapat menyelasaikan laporan kegiatan ini dengan lancar dan tanpa halangan
di sepanjang proses penyusunannya.
Banyak pihak yang telah turut serta
membantu saya dalam penyusunan laporan ini melalui saran, opini, ataupun
bantuan lain yang sangat berharga dan bermanfaat. Oleh karena itu, penyusun
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Keluarga
tercinta, yang selalu mendukung dan memotivasi saya,
2. Bapak
Wijatmoko, S.Pd., guru mata pelajaran Bahasa Indonesia anugrah dari Allah SWT
sebagai guru mata pelajaran Bahasa Indonesia yang baik dan siap memberikan keterangan dan
saran,
3. Bapak
Anjum Fauzi selaku kepala SMP Negeri 3 Purworejo,
4. teman-teman
di kelas VIII B,
5. dan
pihak-pihak lain yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu.
Saya
menyadari bahwa masih ada kekurangan dlam laporan ini. Untuk itu, saya mohon
maaf dan menerima dengan lapang hati komentar, saran, ataupun kritik yang
konstruktif dari pembaca.
Semoga
laporan ini dapat berguna bagi siswa pada umumnya dan pembaca-pembaca.
Purworejo, Januari 2013
Penyusun
Daftar
Isi
HALAMAN JUDUL
…………………………………………………………. i
PERSEMBAHAN …………………………………………………………….
ii
KATA PENGANTAR
………………………………………………………. iii
DAFTAR ISI
…………………………………………………………………. iv
BAB 1 PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang …………………………………………………………. 1
B.
Tujuan ………………………………………………………………….. 1
BAB 2 ISI
A.
Deskripsi Kegiatan ...…………………………………………………… 2
1.
Hari Pertama ………………………………………………………... 2
2.
Hari Kedua …………………………………………………………. 3
3.
Hari Ketiga …………………………………………………………. 6
4.
Hari Keempat ………………………………………………………. 7
5.
Hari Kelima ………………………………………………………… 8
B.
Analisis …………………………………………………………………. 8
BAB 3 PENUTUP
A.
Simpulan ……………………………………………………………….. 9
B. Saran
…………………………………………………………………… 9
LAMPIRAN (FOTO KEGIATAN) ...………………………………………
10
BIOGRAFI PENULIS
……………………………………………………… 14
BAB
1
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Kegiatan outdoor
learning tahun ini memiliki tujuan yaitu ke Bali. Suatu tempat eksotis nan
indah tersebut telah menarik perhatian beberapa siswa SMP Negeri 3 Purworejo
sebagai tujuan outdoor learning kali
ini. Saya pun turut memilih Bali sebagai tujuan outdoor learning daripada Jakarta-Bandung. Provinsi satu ini memang
kaya akan budaya dan keunikan yang masih khas. Itu yang ingin saya ketahui
tentang Bali. Bagi saya Bali itu “heaven
of the unique culture” dan “heaven of
island”.
Bagaimanakah budaya-budaya yang ada di sebuah provinsi
pariwisata terkenal di Indonesia mau pun di mancanegara tersebut masih terjaga
dengan baik kealamiannya? Bayangkan adat-istiadat di Jakarta saja hampir punah.
Namun, di Bali tidak. Harusnya provinsi-provinsi lain mencontoh dan meminta
pemerintah mengeluarkan UU tentang warisan budaya. Dengan demikian
budaya-budaya Indonesia yang kaya dapat terpelihara dengan baik walaupun berada dalam arus globalisasi yang maju ini. Jika
Indonesia lebih banyak budaya-budaya yang masih terpelihara dan tentunya unik,
saya yakin Indonesia akan menjadi negara pariwisata terbaik di Asia maupun
Dunia.
B.
Tujuan
1. Meningkatkan
SDM siswa.
2. Mengetahui
tentang Bali dan sejuta keunikannya.
3. Mengetahui
beberapa tempat pariwisata di Bali.
4. Mengetahui
beberapa aspek kehidupan di Bali.
BAB
2
ISI
A.
Deskripsi
Kegiatan
Hari Pertama
(Keberangkatan rombongan SMP Negeri 3
Purworejo)
Senin,
17 Desember 2012
Pada pagi hari rombongan
SMP 3 Purworejo berkumpul di halaman sekolah guna bersiap – siap untuk
melaksanakan study tour ke Bali. Rombongan SMP Negeri 3 Purworejo dengan jumlah
siswa +168 anak dan +9 pembimbing. Rombongan dibagi menjadi 3
bus. Bus parkir di depan SMP kami. Pukul 06.45 WIB peserta study tour mendatangi bus untuk memasukkan barang bawaan ke bagasi
bus dan bersiap karena bus akan segera berangkat. Perjalanan menuju Bali
dimulai sekitar pukul 07.00 WIB. Didalam bus beberapa anak sangat menikmati
perjalanan dengan bernyanyi, bercanda, dll. Setelah berada di dalam bus selama
kira-kira 6 jam rombongan berhenti di rumah makan di Ngawi untuk makan dan
istirahat. Pada saat ini kami melihat kejadian yang menegangkan tetapi luar
biasa. Ban bus yang sedang berjalan tiba-tiba meledak. Namun karena supirnya sudah
ahli, bus langsung dibelokan ke samping sebuah bangunan. Setelah itu sekitar
pukul 13.00 WIB perjalanan dilanjutkan kembali dan sampai di rumah makan yang
ada di daerah Pasuruan pada pukul 18.30,
disana kami beristirahat sekitar ± 1 jam. Setelah semua siswa memasuki ke dalam
bus, perjalanan pun dilanjutkan. Pada tepat tengah malam kami melewati PLTU di
Paiton Jawa Timur. Sungguh pemandangan yang indah dengan beribu atau
berjuta-juta lampu 5 watt yang menyala bersamaan.
Hari Kedua
Selasa, 18 Desember 2012
Pada Pukul 04.00 WIB kami sampai di Pelabuhan Ketapang yang
terletak di Kabupaten Banyuwangi. Karena mengantri kapal yang cukup lama
akhirnya kami melaksanakan ibadah sholat subuh di masjid dekat pelabuhan. Entah
mengapa pada pukul 06.00 WIB bus 1 dan 2 sudah masuk kedalam kapal, tetapi bus
saya yaitu bus 3 masuk kapal yang selanjutnya pada pukul 07.00 WIB. Oleh karna
itu ada sedikit keterlambatan dalam perjalanan. Disana kami juga melihat orang
– orang yang berenang untuk meminta uang receh pada penumpang yang ada di
kapal. Saat naik kapal saya naik ke dek paling atas supaya bisa melihat
pemandangan sambil mengambil gambar. Setiba di Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten
Jebrana. Kami pun langsung berangkat menuju rumah makan yang ada di daerah
tersebut, setelah makan rombongan pun berangkat lagi melewati jalur selatan
pulau Bali sambil melihat keindahan pantai selatan Bali yang memang dekat
dengan jalan raya. Saat sampai di Kabupaten Tabanan naiklah seorang pemandu
wisata yang bernama Pak Putu. Pukul 14.00 WITA kami pun sampai di objek wisata
pertama kami yaitu Danau bedugul yang eksotis, tetapi sayang pada waktu itu turun hujan jadi kami hanya
dapat mengambil gambar dan tidak dapat
naik boat/prahu yang dapat mengantar kami ke sebuah pura. Kami makan siang di
Bedugul juga, jadi yang kenyang bukan hanya mata tetapi perut kami juga
kenyang. Setelah puas melihat pemandangan di Danau Bedugul kami pun segera
berangkat ke tujuan berikutnya. Sekitar pukul 16.00 WITA kami sampai di Joger,
di sana kami juga melaksanakan ibadah sholat dhuhur dan asar dengan cara di
jamak qasar. Di Joger saya hanya membeli 2 barang, tetapi harganya mencapai +
Rp 100.000,00. Sungguh mahal untuk sebuah kaos dan sepasang sandal. Pukul 18.00
kami mampir dulu di Kacang Bali untuk membeli oleh-oleh dan makan malam. Di
sana saya hanya membeli kura-kura dari batok kelapa yang di batik dengan tinta
timbul. Pukul 19.00 WITA kami sampai di Jambe Budaya yaitu tempat pertujukan
Sendratari Barong dan Keris. Kami sangat terhibur karena sendratari tersebut
cukup lucu untuk membuat kami tertawa. Bukan hanya anak SMP Negeri 3 Purworejo
yang menonton sendratari tersebut, tetapi kami juga ditemani kakak-kakak dari
SMA Negeri 3 Purwokerto. Inilah skenario sendratari Barong dan Keris:
GENDING PEMBUKA
Barong berada didalam hutan kemudian
muncul kera mendekati barong,tak begitu lama datang tiga orang bertopeng yang
menggambarkan sedang membuat keributan dan merusak ketenangan hutan. Mereka
bertemu dengan kera kemudian berkelahi. Saat berkelahi kera berhasil memotong
hidung salah seorang dari mereka.
BABAK PERTAMA
Dua orang penari muncul dengan
tariannya. Mereka adalah pengikut-pengikut dari Rangda yang sedang mencari
pengikut-pengikut Dewi Kunti. Pengikut-pengikut Dewi Kunti tersebut sedang
dalam perjalanan untuk menemui Patihnya.
BABAK KEDUA
Pengikut-pengikut Dewi Kunti tiba
dihadapan Patih. Salah satu pengikut Rangda berubah menjadi setan (Semacam
Rangda) dan memasukkan roh jahat kepada pengikut Dewi Kunti yang menyebabkan
mereka bisa menjadi marah. Keduanya menemui Patih dan bersama-sama menghadap
Dewi Kunti.
BABAK KETIGA
Sahadewa adalah anak dari Dewi
Kunti. Dewi Kunti berjanji akan menyerahkan Sahadewa kepada Rangda sebagai
korban. Sebenarnya Dewi Kunti tidak sampai hati mengorbankan anaknya Sahadewa
kepada Rangda. Tetapi setan memasukkan roh jahat kepadanya yang menyebabkan
Dewi Kunti menjadi marah dan berniat mengorbankan anaknya serta memerintahkan
kepada Patihnya untuk membuang Sahadewa ke dalam hutan. Dan Patih tersebut tak
luput dari kemasukkan roh jahat oleh setan mengikuti perintah Dewi Kunti
membuang Sahadewa ke hutan dan mengikatnya di muka Istana Sang Rangda.
BABAK KEEMPAT
Dewa Siwa datang,ia memberikan
keabadian kepada Sahadewa tanpa sepengetahuan Rangda. Tak lama kemudian Rangda
datang untuk membunuh Sahadewa tapi betapa terkejutnya Rangda yang tak berhasil
membunuh Sahadewa yang telah diberi kekebalan yang dianugrahi oleh Dewa Siwa.
Karena putus asa,Rangda menyerah kepada Sahadewa. Dia memohon untuk diselamatkan
agar dapat masuk surga. Permintaan tersebut dipenuhi oleh Sahadewa. Akhirnya
Rangda masuk surga.
BABAK KELIMA
Kalika adalah seorang pengikut
Rangda menghadap Sahadewa. Terjadi perkelahian antara Kalika dan Rangda. Kalika
berubah menjadi “Babi Hutan”. Didalam pertarungan antara tersebut Sahadewa
mendapat kemenangan. Kalika(Babi hutan) tidak putus asa. Dia berubah menjadi
“Burung” tetapi tetap bisa dikalahkan oleh Sahadewa. Dan akhirnya
Kalika(Burung) berubah rupa menjadi Rangda. Kerena Rangda sangat sakti maka
Sahadewa berubah menjadi Barong. Karena sama-sama sakti pertarungan antara
Barong melawan Rangda tersebut tidak ada yang menang. Dengan demikian
pertarungan ini berlangsung terus abadi antara “Kebajikan” melawan “Kebatilan”.
Pengikut-pengikut Sahadewa(Barong) dengan membawa keris ikut melawan Rangda.
Mereka semua tidak berhasil melumpuhkan kesaktian Sang Rangda. Karena kagum
pada kesaktian Rangda maka pengikut-pengikut Barong menujuk dada mereka dengan
keris yang mereka bawa. Pertunjukan diakhiri dengan penujukan keris ke dada
tersebut. Hal itu dilakukan untuk menunjukkan bahwa pengikut Barong juga kuat
seperti halnya Rangda.
Pukul 21.30 WITA selesailah tarian
tersebut dan kami pun melanjutkan perjalanan menuju hotel Puspa Indah. Disana
kami dibagi kunci-kunci kamar dengan muatan 4 orang/kamar. Kebetulan saya masuk
kelompok terakhir yang beranggotakan 3 orang anak. Jadi kamar kami tak begitu
sempit karena kebanyakan anak.
Hari Ketiga
Rabu, 19 Desember 2012
Paginya
kami mandi dan bersiap untuk sarapan pagi. Pukul 07.00 WITA kami bersiap untuk
melanjutkan perjalanan. Walaupun dalam keadaan capek, para peserta pun masih
tetap semangat melanjutkan study tour
ini. Setelah beberapa saat dalam perjalanan kami pun sampai di tempat
pemberhentian suttle(angkot trans Kuta). Selama 30 menit kami dalam perjalanan
yang melewati pertokoan di kawasan Legian. Sesampainya di Pantai Kuta kami
hanya sekedar bermain dengan pasir, bermain air, dan hanya foto-foto saja.
Setelah puas di Kuta, rombongan melanjutkan perjalanan menuju Pantai Tanjung
Benoa untuk sekedar naik boat dan menikmati angin siang hari yang cukup panas dan
sebagian peserta dan tentunya saya ada yang mengunjungi pulau penyu. Untuk
sampai di Pulau Penyu kami harus membayar ongkos perahu sebesar Rp 40.000,- per
orang. Perjalanan menuju Pulau Penyu sungguh menakjubkan pemandangan tanaman
bakau yang tumbuh di pantai membuat sejuk pemandangan yang kami lihat.
Sesampainya kami harus membayar tiket masuk sebesar Rp 5.000,- per orang, di
Pulau Penyu saya hanya berfoto dengan penyu yang cukup besar, penyu yang besar,
dan ular. Namun, sayang saya tidak berfoto dengan elang laut. Saat kembali ke
Pantai Tanjung Benoa saya melihat pulau yang sangat kecil, mungkin hanya
sebesar tubuh ikan lumba-lumba. Sesampainya di Pantai Tanjung Benoa kami
langsung mengambil makan siang dan segera melajutkan perjalanan menuju Pantai
Dreamland. Sebelum ke Pantai Dreamland kami singgah dulu di NusaDua untuk
melakukan ibadah sholat dhuhur dan asar dengan cara di jamak qasar. Di sini Masjid,
Gereja Kristen Protestan, Gereja Kristen Katolik, Pura, dan Vihara sengaja
dibangun berdampingan yang menunjukan kerukunan antar umat pemeluk beragama.
Sampai di Pantai Dreamland saya berfoto di bawah tebing-tebing karang tinggi
yang indah dengan ombak yang agak besar yang menambah indah pemandangan pantai
tersebut. Namun, pantai tersebut terdapat beberapa sampah yang membuat
pemandangannya agak aneh. Saya agak bosan karena 3 kali berturut-turut dalam
satu hari mengunjungi pantai. Perjalanan dilanjutkan ke lokasi Garuda Wisnu Kencana.
Pas sekali kami sampai di Garuda Wisnu Kencana pada waktu sore hari, rombongan
menuju ke kompleks Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK), kami anak kelas VIII B
mengunjungi patung garuda wisnu kencana dan patung wisnu, kami berfoto
bersama-sama. Disebutkan bahwa kelak GWK akan menjadi patung terbesar di Dunia.
Sekitar pukul 19.00 WITA rombongan menuju toko oleh-oleh untuk makan malam dan
membeli oleh-oleh, di sana saya membeli oleh-oleh untuk keluarga di rumah.
Pukul 20.00 WITA, kami kembali ke Hotel untuk beristirahat.
Hari Keempat
Kamis, 20 Desember 2012
Rombongan
sudah selesai sarapan dan bersiap untuk menuju Sangeh tempat persinggahan para
monyet. Kami berfoto – foto dengan monyet yang ada disana. Kami melewati hutan pala
dan melihat Pohon Lanang Wadon. Setelah puas berfoto dengan saudara(monyet)
hehe. Sayang sekali kami di sana tidak mengunjungi Sister School SMP Negeri 3 Purworejo di Bali. Sebelum menyebrang ke
Pulau Jawa kami mampir di Rumah makan untuk makan siang dan sholat dengan cara
jamak qasar. Pukul 14.30 WITA rombongan perjalanan ke Gilimanuk untuk
menyeberang ke pulau jawa. Sekali lagi saya naik Kapal di dek paling atas
sambil berfoto-foto. Sesampainya di Ketapang kami melanjutkan perjalanan ke
rumah makan di daerah JaTim untuk makan malam. Kami melewati jalan yang
melewati Taman Nasional Baluran. Saya melihat Banteng Jawa di sana. Malamnya
kami melihat PLTU Paiton lagi. Dan dalam malam yang sunyi senyap kami tertidur
dengan nyenyak.
Hari Kelima
Jum’at, 21 Desember 2012
Akhirnya
pada hari kelima ini sampailah kita di daerah sekitar Nganjuk pada waktu subuh.
Pada pagi hari, sang supir memberhentikan bus di sebuah masjid untuk sholat. Setelah itu, kami
barsama pak supir melanjutkan perjalanan untuk pulang ke kota tercinta, yaitu Purworejo.
Saat perjalanan ke tiga bus berpencar melewati
jalan yang berbeda akan tetapi tetap untuk tujuan yang sama untuk pulang
ke kota asal, yaitu Purworejo. Pada akhirnya sekitar pukul 10.00 WIB kami serombongan
telah sampai di Kabupaten Purworejo dan para orang tua sudah menjemput
kami untuk kembali ke rumah
masing-masing.
B.
Analisis
Kegiatan
Kegiatan ini
untuk pembelajaran di luar KBM yang menyenangkan, karena belajar di luar kelas
sambil berekreasi. Jadi, siswa dapat lebih mudah mendapatkan pengetahuan
melalui media study tour.
BAB
3
PENUTUP
A.
Simpulan
1. Karya wisata merupakan
salah satu program sekolah.
2. Kunjungan karya wisata
ke Bali dapat dijadikan sebagai media
pembelajaran di luar KBM.
3.
Karya wisata merupakan program yang positif yang harus tetap
dilaksanakan.
B.
Saran
Program karya wisata
merupakan program yang positif yang harus tetap dilestarikan, oleh karena itu
kami mengharap tahun berikutnya program tersebut dapat terlaksana dengan lebih
baik. Dan objek-objek yang di kunjungi juga lebih banyak dan lebih menarik.
LAMPIRAN
A.
Foto
Kegiatan
BIOGRAFI PENULIS
(berisi biografi penulis)
bangsat
ReplyDelete